Saturday 21 September 2013

Evercoss Bisa Jual 1,5 Juta Unit Telepon/bulan

Edward Sofiananda, Direktur Utama Evercoss (kanan) dan Direktur Pemasaran Evercoss, Janto Djojo
Edward Sofiananda, Direktur Utama Evercoss (kanan) dan Direktur Pemasaran Evercoss, Janto Djojo (sumber: Beritasatu.com/ Shesar Andriawan)
Jakarta - Merek ponsel lokal Evercoss (dulu Cross) memilih untuk mengerem penjualannya. Pasalnya, Evercoss ingin menyeimbangkan penjualan dengan kualitas produk dan layanan purnajual. Pengalaman baik konsumen saat memakai produk Evercoss menjadi dasarnya.

"Bagi orang mungkin ah itu cuma 1%, ah itu cuma satu unit. Tapi satu unit kan satu-satunya yang mereka miliki. Jadi layanan purnajual harus sangat baik," ucap Direktur Pemasaran Evercoss, Janto Djojo, usai konferensi pers rebranding Cross menjadi Evercoss di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (20/9).
Bagi Janto, hal itulah yang ke depannya bisa menjadi kunci sukses dalam persaingan. Sekarang ini, Evercoss memiliki 80 pusat servis di seluruh Indonesia. Selain itu, beberapa toko pun menjadi pusat pengambilan ponsel Evercoss yang akan diservis.
"Kalau kami asal genjot penjualan tapi layanan purnajual enggak ngikutin, yang ada kasihan mereka (di pusat servis) kena omelan konsumen," kata Janto.
Dipaparkan oleh Janto, saat ini penjualan ponsel Evercoss ada di angka 1,2 - 1,5 juta unit per bulan. Sepanjang tahun 2012, total Evercoss mencatat angka penjualan ponsel 16 juta unit. Rasio perbandingan penjualan antara feature phone dengan ponsel pintar adalah 70:30.
Di pasar ponsel pintar, Evercoss masih akan bermain di harga low-end. Janto mengatakan, harga ponsel pintar Evercoss paling mahal ada di kisaran Rp 2 jutaan.
"Kalau yang Rp 4 jutaan itu biar ajalah sama Samsung dan Apple," ujar alumni Universitas Atma Jaya Jakarta.

No comments:

Post a Comment

 

Sample text

Sample Text

Sample Text